Waspada Politikus Kutu Loncat Prabumulih Rakus Jabatan
3 Mei 2013
PRABUMULIH, PP - Dalam beberapa hari terakhir ini masyarakat Prabumulih banyak disuguhkan dengan tontonan yang tidak bermoral soal politikus Kota Nanas ini yang seenaknya berpindah partai. Anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kota Prabumulih yang mendapat amanah dari rakyat untuk mewakili suara di Parlemen belum lagi usai melaksanakan tugas malah pindah ke partai lain.
Parahnya loncat partai seolah menjadi kewajaran lantaran berlangsung terus-menerus dan nyelenehnya lagi, meski sudah pindah partai wakil rakyat yang rakus ini masih duduk manis di kursi empuk DPRD serta masih menikmati fasilitas negara. Seharusnya, politisi yang telah mendapat amanah rakyat duduk sebagai anggota Dewan mesti menjaga amanah dengan baik. Pasalnya, mereka telah disumpah untuk menyelesaikan tugasnya hingga masa bakti yang ditetapkan. (kagek termakan sumpah laju bisulan galo pantat dan rai kamu tuw)
"Selama dipercaya oleh masyarakat menjabat sebagai anggota dewan selama lima Tahun, belum ada satupun gebrakan yang telah diperbuat khususnya Politisi kutu loncat di Kota Prabumulih. Banyak proyek terbengkalai, uang yang bersumber dari APBD terbuang percuma dan sia-sia namun tak satupun kuasa pengguna anggaran dari kepala SKPD yang masuk dalam penjara. Malah sebaliknya, proyek sarat kepentingan kian menjamur di Kota Prabumulih" ujar pengamat politik dan ekonomi di Prabumulih.
Proyek yang disinyalir sarat kepentingan tersebut diantaranya adalah pembangunan terminal yang entah apa manfaatnya dan kini malah berubah menjadi tempat parkir alat berat milik perusahaan swasta dan lebih tepatnya terminal ini disebut "tempat praktek Zin operasi kelamin". Yang selanjutnya adalah proyek tak berujung yaitu islamic centre. Tiap pengesahan RAPBD menjadi APBD proyek ini selalu mendapat suntikan dana yang tidak sedikit namun, hingga kini tidak sedikitpun nampak tanda-tanda proyek ini selesai dikerjakan. Padahal jika disimak mendalam banyak warga Prabumulih ingin sekali melakukan Sholat berjamaah disana.
Ada lagi proyek Kantor Walikota tepatnya disamping kantor DPRD Kota Prabumulih. Bisa jadi sudah beratus karung Anggaran Kota ini ditelan oleh proyek tersebut. Namun hingga kini bangunan tersebut tak ubahnya sebuah bangunan berhantu.
Lantas apa yang dikejar oleh politisi kutu loncat Prabumulih hingga berani lompat pagar ke partai lain? jawabnya tidak lain adalah menjadi anggota dewan itu sangat enak. Biarlah suara rakyat dibayar yang penting bisa duduk santai di kursi empuk hasil pajak dari masyarakat. Datang, duduk, diam, duit menjadi motto yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun kecuali Tuhan yang maha Esa.
Sejauh ini tak satupun aspirasi masyarakat yang bisa diwujudkan oleh anggota sidang ini saat menggelar sidang di parlemen setingkat Kota Prabumulih. Yang ada beberapa dari mereka cuma bisa menambah istri, menambah deretan panjang rumah kontrakan, menambah tingkat rumah pribadi dan menambah tunjangan untuk dirinya sendiri dan bahkan jika tidak salah, tunjangan kenakalan juga bakal dirapatkan dalam waktu dekat ini dan dijadikan perda pada APBDP. Nasib...nasib.
Tinggal lagi, masyarakat yang berpikir tentang para politisi kutu loncat dipilih atau tidaknya pada pemilu legislatif mendatang. Siapa saja politisi kutu loncat tersebut, ikuti terus informasi dari Posmtero Prabu situs media online kota Prabumulih. Terakhir penulis berpesan untuk para politisi kutu loncat yang rakus jabatan, Jadilah kamu seperti politisi terdahulu konsisten berpolitik, karena mereka memilih partai berdasarkan keyakinan dan ideologi. Bukan karena faktor pragmatis, seperti meraih jabatan. Ingatlah bahwa anda telah disumpah untuk menyelesaikan tugas hingga masa bakti yang ditetapkan.RED
Post a Comment