Ada beberapa contoh gesekan-gesekan yang mungkin timbul akibat hukum matematika dengan aturan sosial :
- Aturan Silogisme
Aturan Silogisme mengatakan :
Jika P maka mengakibatkan Q dan Jika Q maka mengakibatkan R. Akan ekivalen dengan Jika P maka mengakibatkan R
cara yang gampang untuk melihatnya adalah sebagai berikut :
-------------
oke, namun apa yang terjadi jika P, Q, R saya beri pernyataan :
P : Saya Lapar
Q : Saya Makan
R : Saya Kenyang
Maka akan terjadi pernyataan yang tidak masuk akal terjadi di kehidupan sehari-hari yaitu "Jika Saya Lapar maka Saya Kenyang"
Apakah matematika salah? tentu tidak. Yang salah mungkin yang menerima secara mentah-mentah hasil dari Silogisme diatas. Perlu kita ketahui, antara Lapar menjadi Kenyang dibutuhkan WAKTU. Ada dimensi waktu yang bermain disana. - Aksioma Sistem Bilangan (Komutatif)
Salah satu deretan aksioma sistem bilangan yaitu sifat komutatif :
atau
1 x 3 dipandang para matematikawan akan sama dengan 3 x 1. Tapi hal itu akan ditentang oleh para Apoteker. Mengapa demikian?
Didalam obat, 3 x 1 berarti 3 kali minum obat per 1 hari. Dimana terdapat satuan disana. Apakah sama dengan 1 x 3 yang berarti 1 kali minum per 3 hari?
Jangan salahkan siapa-siapa! saya cenderung berpendapat apoteker salah dalam mengekspresikan aturan minum obat tadi. Jika mereka mengikuti kaidah fisika seperti dalam satuan kecepatan. mungkin akan cukup ditulis 3 saja. Tentu saja dengan satuan 3 kali/hari. - Relasi Ekivalen
Relasi Ekivalen merupakan tools penting di berbagai bidang matematika. Suatu relasi dikatakan relasi ekivalen jika memenuhi 3 syarat :- Reflektif
- Simetris
Jika maka - Transitif
Jika terdapat dan maka
- Reflektif
Di kehidupan, cewek dan cowok akan menjadi pasangan yang serasi jika tidak ada faktor-faktor pengganggu, ambillah contoh perselingkuhan
Apa yang terjadi jika a adalah cewek dan b cowok mempunyai relasi. tapi si cowok selingkuh dengan cewek c?
:mahos
Post a Comment