Berikut ini adalah penjelasan dan Alasan Posisi Huruf Keyboard Tidak Beraturan:
Menurut sejarah, keyboard sudah diciptakan sejak tahun 1860an oleh Dunsmore & Sholes. Awal mulanya mereka berdua membuat keyboard tersebut berurutan sesuai abjad. Tetapi, lambat laun seiring dengan meningkatnya kebiasaan pengguna keyboard, kecepatan mengetik menjadi lebih cepat padahal mekanisme mesin keyboard saat itu masih sederhana. Akibat dari haltersebut adalah (baris) tombol tertentu menjadi sering macet & menghambat pekerjaan.
Berdasar pengalaman mereka, akhirnya disusunlah keyboard yang sengaja dipersulit dan dibuat tidak efisien supaya keyboard tidak mudah rusak. Desain mesin ketik tersebut kemudian dijual ke Remington untuk diproduksi secara massal tahun 1873. Susunannya terbagi dalam empat baris, baris teratas berupa “1234567890-”, baris kedua “QWERTYIUOP”, baris ketiga “ASDFGHJKL”, dan baris keempat “ZXCVBNM”.
QWERTY sebenarnya punya banyak kelemahan salah satunya membuat tangan kiri Kamu overload terutama ketika menulis dalam bahasa Inggris (hal yang sama saya rasakan ketika menulis dalam bahasa Indonesia). QWERTY juga membuat kelingking Kamu overload. Penelitian menunjukkan bahwa distribusi huruf tidak merata sehingga jari Kamu harus menyeberang dari baris ke baris bila dihitung jari tukang ketik tipikal akan berjalan lebih dari 20 mil per hari dibandingkan dengan DSK yang hanya 1 mil.
Namun, orang tetap tidak mau berpaling dari desain “QWERTY” padahal desain tersebut bukan merupakan desain yang terbaik. Sekalipun teknologi sudah bisa mengatasi problem tombol yang tidak nyaman, orang tetap bertahan dengan desain “QWERTY” bukannya desain lain yang lebih baik dari QWERTY. Tapi!, QWERTY malah dinobatkan menjadi stkamur internasional di tahun 1966.
Menurut sejarah, keyboard sudah diciptakan sejak tahun 1860an oleh Dunsmore & Sholes. Awal mulanya mereka berdua membuat keyboard tersebut berurutan sesuai abjad. Tetapi, lambat laun seiring dengan meningkatnya kebiasaan pengguna keyboard, kecepatan mengetik menjadi lebih cepat padahal mekanisme mesin keyboard saat itu masih sederhana. Akibat dari haltersebut adalah (baris) tombol tertentu menjadi sering macet & menghambat pekerjaan.
Berdasar pengalaman mereka, akhirnya disusunlah keyboard yang sengaja dipersulit dan dibuat tidak efisien supaya keyboard tidak mudah rusak. Desain mesin ketik tersebut kemudian dijual ke Remington untuk diproduksi secara massal tahun 1873. Susunannya terbagi dalam empat baris, baris teratas berupa “1234567890-”, baris kedua “QWERTYIUOP”, baris ketiga “ASDFGHJKL”, dan baris keempat “ZXCVBNM”.
QWERTY sebenarnya punya banyak kelemahan salah satunya membuat tangan kiri Kamu overload terutama ketika menulis dalam bahasa Inggris (hal yang sama saya rasakan ketika menulis dalam bahasa Indonesia). QWERTY juga membuat kelingking Kamu overload. Penelitian menunjukkan bahwa distribusi huruf tidak merata sehingga jari Kamu harus menyeberang dari baris ke baris bila dihitung jari tukang ketik tipikal akan berjalan lebih dari 20 mil per hari dibandingkan dengan DSK yang hanya 1 mil.
Namun, orang tetap tidak mau berpaling dari desain “QWERTY” padahal desain tersebut bukan merupakan desain yang terbaik. Sekalipun teknologi sudah bisa mengatasi problem tombol yang tidak nyaman, orang tetap bertahan dengan desain “QWERTY” bukannya desain lain yang lebih baik dari QWERTY. Tapi!, QWERTY malah dinobatkan menjadi stkamur internasional di tahun 1966.
Post a Comment