China Mobile Ltd, operator terbesar di dunia, diam-diam mulai menerima pesanan untuk ponsel pintar 'iPhone' produksi perusahaan Apple.
China Mobile Ltd, operator terbesar di dunia, diam-diam mulai menerima pesanan untuk iPhone milik Apple Inc, menurut sebuah laporan di Fortune.com.
Apple, yang perlu memperluas pengaruhnya di China, pasar terbesarnya setelah Amerika Serikat, mencoba untuk mengimbangi pertumbuhan pendapatan yang pelan di pasar negara maju yang semakin jenuh dan sangat kompetitif.
Operator China tersebut berusaha keras mempertahankan pertumbuhan sementara operator pesaing seperti China Unicom Hong Kong Ltd mendapat pelanggan baru dengan lebih cepat.
Apple turun ke nomor 7 dalam kuartal kedua di China, pasar terbesar telpon seluler dunia, dengan market share sebesar 5 persen, kalah dari Samsung Samsung Electronics Co Ltd dan juga pesaing lokal Lenovo Group Ltd dan ZTE Corp .
Laporan Fortune, yang tidak bisa dikonfirmasi oleh Reuters, menunjukkan gambar dari situs pemesanan yang menurut Fortune merupakan milik cabang China Mobile di China selatan yang mulai menerima pesanan iPhone 5S dan iPhone 5c hari Minggu.
Pada jam 6:30 waktu AS Pantai Timur Selasa (19:30 waktu Beijing), laman tersebut digantikan oleh pengumuman yang menyebutkan laman sedang diperbarui dan pemesanan akan dilanjutkan.
Wakil dari China Mobile tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar. Apple menolak untuk berkomentar.
Akhir Oktober lalu, China Mobile memasang iklan jaringan 4G mobile yang lebih cepat di situsnya, memberikan harapan bahwa penawaran distribusi dengan Apple yang sudah ditunggu-tunggu akan segera diumumkan.
Apple selama bertahun-tahun berupaya mencapai kesepakatan dengan China Mobile, dengan sejumlah kunjungan ke kantor pusat operator milik negara tersebut di Beijing. Apple berkali-kali menekankan pentingnya pasar China bagi perusahaan itu.
Upaya yang masih berlangsung itu memberikan harapan bagi Wall Street bahwa penawaran iPhone pada lebih dari 740 juta calon pembeli potensial yang merupakan pelanggan China Mobile akan segera hadir. Namun negosiasi kerjasama tersebut sulit, sebagian disebabkan ketidaksepakatan tentang detil seperti pembagian pendapatan, menurut para analis.
China Mobile berusaha keras mendapatkan pengguna standar high-speed 3G, yang jumlahnya hanya seperlima dari total pelanggan. Pada bulan Agustus, 40 persen pelanggan China Unicom Hong Kong menggunakan 3G, dibandingkan dengan pelanggan China Telecom Corp Ltd. yang mencapai 52 persen.
Penawaran yang lengkap dan loncatan pembelian iPhone bisa mendorong nilai saham Apple, yang terpuruk di bawah $600 selama lebih dari setahun.
Saham Apple naik 1,7 persen menjadi $560.73 Selasa.
Apple, yang perlu memperluas pengaruhnya di China, pasar terbesarnya setelah Amerika Serikat, mencoba untuk mengimbangi pertumbuhan pendapatan yang pelan di pasar negara maju yang semakin jenuh dan sangat kompetitif.
Operator China tersebut berusaha keras mempertahankan pertumbuhan sementara operator pesaing seperti China Unicom Hong Kong Ltd mendapat pelanggan baru dengan lebih cepat.
Apple turun ke nomor 7 dalam kuartal kedua di China, pasar terbesar telpon seluler dunia, dengan market share sebesar 5 persen, kalah dari Samsung Samsung Electronics Co Ltd dan juga pesaing lokal Lenovo Group Ltd dan ZTE Corp .
Laporan Fortune, yang tidak bisa dikonfirmasi oleh Reuters, menunjukkan gambar dari situs pemesanan yang menurut Fortune merupakan milik cabang China Mobile di China selatan yang mulai menerima pesanan iPhone 5S dan iPhone 5c hari Minggu.
Pada jam 6:30 waktu AS Pantai Timur Selasa (19:30 waktu Beijing), laman tersebut digantikan oleh pengumuman yang menyebutkan laman sedang diperbarui dan pemesanan akan dilanjutkan.
Wakil dari China Mobile tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar. Apple menolak untuk berkomentar.
Akhir Oktober lalu, China Mobile memasang iklan jaringan 4G mobile yang lebih cepat di situsnya, memberikan harapan bahwa penawaran distribusi dengan Apple yang sudah ditunggu-tunggu akan segera diumumkan.
Apple selama bertahun-tahun berupaya mencapai kesepakatan dengan China Mobile, dengan sejumlah kunjungan ke kantor pusat operator milik negara tersebut di Beijing. Apple berkali-kali menekankan pentingnya pasar China bagi perusahaan itu.
Upaya yang masih berlangsung itu memberikan harapan bagi Wall Street bahwa penawaran iPhone pada lebih dari 740 juta calon pembeli potensial yang merupakan pelanggan China Mobile akan segera hadir. Namun negosiasi kerjasama tersebut sulit, sebagian disebabkan ketidaksepakatan tentang detil seperti pembagian pendapatan, menurut para analis.
China Mobile berusaha keras mendapatkan pengguna standar high-speed 3G, yang jumlahnya hanya seperlima dari total pelanggan. Pada bulan Agustus, 40 persen pelanggan China Unicom Hong Kong menggunakan 3G, dibandingkan dengan pelanggan China Telecom Corp Ltd. yang mencapai 52 persen.
Penawaran yang lengkap dan loncatan pembelian iPhone bisa mendorong nilai saham Apple, yang terpuruk di bawah $600 selama lebih dari setahun.
Saham Apple naik 1,7 persen menjadi $560.73 Selasa.
Post a Comment