MODEL diet yang dilakukan oleh pesulap Deddy Corbuzier bukan sekadar jauh dari manfaat baik, tapi bisa berbahaya bagi pertumbuhan. Begitulah pendapat ahli gizi dari MRCCC, dr. Samuel Oentoro, Sp.GK.
Model diet OCD atau Obsessive Corbuzier’s Diet yang sempat menjadi perbincangan hangat di ruang publik menawarkan cara mudah diet. Dengan bermodal puasa dalam waktu tertentu (16, 20, atau 24 jam) dan melakukan sistem jendela makan (makan bebas selama 4, 6, atau 8 jam), dipercaya mampu membuat berat badan turun cepat. Sistem itu terbukti, setidaknya melalui pengalaman Deddy.
dr. Samuel tidak bisa memberikan toleransi atas model diet seperti itu, baik dari sisi umur maupun faktor lain. Kata dia, cara seperti itu bukan solusi tepat dan baik dalam melakukan diet. "Saya tetap tidak setuju. Tentu kita tidak selamanya hidup seperti itu (puasa dan jendela waktu – red.) karena bisa ada perubahan metabolisme hormon dan tidak baik bagi pertumbuhan," ujarnya saat diwawancarai Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.
Dokter yang praktik di RS Siloam ini mencontohkan tentang sistem jendela makan yang digunakan dalam OCD. Pada metode itu, jendela makan membolehkan seseorang makan bebas.
Dalam kasus tersebut, kata dia, jika seseorang makan otak dan telur saat jendela makan, jumlah kolesterolnya sudah lebih dari kebutuhan tubuh. Pasalnya, tingkat kolesterol otak sebesar 400 mg dan kuning telur 200 mg. Alhasil, total kolesterolnya mencapai 600 mg. Padahal, maksimal seseorang menyantap makanan kolesterol hanya 200-300 mg.
"Ada risiko kolesterol justru naik saat OCD," ujarnya.
Oentoro juga menepis soal khasiat berat badan turun pada kasus OCD. Menurut dia, turunnya berat badan pada diet tersebut salah sasaran, meskipun sukses menurunkan berat badan dengan cepat.
"Jadi, kalau hasil timbangan turun cepat, yang turun air dan otot. Padahal targetnya lemak," ungkapnya.
Dokter yang praktik sejak 2005 di RS Siloam ini juga mengklarifikasi kemungkinan awet muda dalam pelaksanaan OCD. Dia menjelaskan, OCD hanya bisa membuat seseorang terlihat awet muda karena bisa mengeluarkan growth hormone. Ini merupakan hormon yang membuat regenerasi tubuh naik.
Alhasil, tubuh seakan terlihat awet muda. Padahal, keluarnya growth hormone itu hanya pada hari pertama dan kedua.
Selain itu, perlu disayangkan juga karena growth hormone bukanlah satu-satunya hormon yang dikeluarkan saat OCD. Hormon stress ternyata juga ikut keluar ketika proses itu. Hormon stres ini sangat berbahaya bagi tubuh karena membakar protein.
Jika OCD ini dilakukan oleh remaja yang membutuhkan asupan gizi cukup, dr. Samuel menegaskan, tidak tertutup kemungkinan pertumbuhannya terganggu. Alasannya, metabolisme tubuh bermasalah gara-gara cara makan yang salah.
Sebagai solusi, dia menyarankan beberapa alternatif jika ingin mendapatkan berat ideal dan hidup sehat. Menurut dia, mengubah pola makan merupakan salah satu cara efektif bila ingin mengurangi berat badan ideal.
Tak hanya itu, pemilihan makanan yang sehat pun juga menjadi kunci untuk hidup sehat dan berat badan ideal. Namun, dirinya menekankan kembali bahwa niat seseorang untuk hidup ideal dan menurunkan berat badan merupakan kunci utama.
Tanpa niat dan pola pikir hidup sehat, dia menegaskan, turunnya berat badan maupun hidup ideal mustahil terlaksana.
Wednesday, December 4, 2013
Related Posts:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment